Oleh: Cepy
Suherman
Semua orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik bagi pendidikan anaknya. Mereka berharap agar anaknya kelak bisa belajar hingga ke jenjang tertinggi. Namun untuk mencapai hal tersebut, orangtua perlu memiliki perencanaan finansial yang baik.
www.vectorstock.com |
Perencanaan dana pendidikan memang sebaiknya dipersiapkan sejak anak lahir, karena kita tahu bahwa biaya pendidikan terbilang mahal dan senantiasa naik setiap tahun. Dengan mempersiapkan dana pendidikan lebih awal, diharapkan keinginan untuk menyekolahkan anak hingga jenjang tertinggi bisa lebih mudah tercapai. Hal ini terkait dengan besarnya dana yang perlu disisihkan setiap bulan yang bisa menjadi lebih ringan jika waktu persiapannya cukup panjang.
Jika kamu
memiliki rencana mempersiapkan dana pendidikan anak, ada beberapa produk finansial
yang bisa kamu gunakan untuk mengumpulkan dana pendidikan, salah satunya
melalui asuransi pendidikan. Lantas seperti apa asuransi pendidikan itu? Simak
ulasan berikut.
Mengenal Asuransi Pendidikan
Sudah
menjadi pengetahuan umum bahwa biaya pendidikan semakin hari semakin meningkat.
Diperkirakan biaya pendidikan di Indonesia secara rata-rata meningkat sekitar
10 – 15% setiap tahunnya. Lalu bagaimana cara kita mengantisipasi kenaikan
biaya pendidikan tersebut?
www.thebalance.com |
Salah satu alternatif yang bisa kamu pertimbangkan untuk mempersiapkan dana pendidikan adalah dengan membeli produk asuransi pendidikan. Asuransi pendidikan adalah salah satu produk asuransi yang merupakan kombinasi antara produk asuransi jiwa berjangka (term life insurance) dengan tabungan atau investasi.
Sama
seperti produk asuransi lainnya, asuransi pendidikan merupakan sebuah proteksi
atau perlindungan yang di dalamnya terdapat tabungan dana pendidikan. Sebagai
bentuk proteksi, perusahaan asuransi sebagai penanggung akan memberikan uang
pertanggungan apabila orangtua sebagai tertanggung meninggal dunia. Uang
pertanggungan tersebut dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan anaknya
tanpa harus membayar premi lagi.
Kemudian
sebagai bentuk tabungan, perusahaan asuransi akan mencairkan dana (nilai tunai)
setiap kali anak memasuki jenjang pendidikan baru, entah itu SD, SMP, SMA,
maupun perguruan tinggi, tergantung masa kontrak asuransi. Nilai tunai tersebut
akan dicairkan pada saat nasabah masih hidup, untuk kemudian dipakai sebagai
dana pendidikan.
www.utb.ac.rw |
Namun perlu diperhatikan juga, ada biaya (premi) yang harus kita bayarkan setiap periodenya, apakah itu tiap bulan atau tiap tahun. Pastikan premi yang dibayarkan sesuai dengan kemampuan finansial kita. Jangan melebihi batas kemampuan, agar kondisi finansial keluarga bisa tetap stabil. Dan yang tidak kalah penting, pastikan apakah skema pembayaran premi bisa diubah sesuai dengan kondisi keuangan kita atau tidak.
Apa Bedanya Asuransi Pendidikan dan Tabungan
Pendidikan?
Sekilas sudah
dijelaskan bahwa di dalam asuransi pendidikan terdapat fungsi tabungan atau
investasi. Lalu apa yang membedakan asuransi pendidikan dengan tabungan
pendidikan? Dikutip dari berbagai sumber, terdapat beberapa hal yang membedakan
asuransi pendidikan dengan tabungan pendidikan.
1.
Jaminan
Tabungan pendidikan, sesuai namanya, merupakan produk tabungan berjangka
yang diterbitkan oleh bank. Dan seperti layaknya produk tabungan lain,
maka dana nasabah pada tabungan pendidikan akan dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS). Artinya, jika terjadi suatu hal pada bank tempat kamu menabung,
seperti misalnya bangkrut, maka tabungan kamu tetap aman dan akan dikembalikan
oleh LPS hingga Rp 2 miliar.
2. Hasil Investasi
Tingkat keuntungan
tabungan pendidikan diperoleh dari bunga yang besarnya ditetapkan oleh bank.
Imbal hasil yang ditawarkan oleh tabungan pendidikan relatif rendah, berkisar
3% hingga 6% per tahun. Di sisi lain, besarnya keuntungan dari asuransi
pendidikan tidaklah bisa dipastikan. Hal tersebut tergantung dari kinerja
investasi yang dipilih perusahaan asuransi. Return-nya
bisa lebih tinggi atau juga bisa lebih rendah dibanding bunga bank.
3. Risiko
Tabungan
pendidikan memiliki risiko yang rendah dan termasuk produk simpanan yang aman.
Tanggung jawab pengembangan dana ada pada pihak bank. Namun demikian, tabungan
pendidikan secara umum memberikan bunga tabungan yang lebih rendah dibanding
deposito. Seringkali bunga tersebut tidak cukup untuk mengimbangi laju inflasi.
Berbeda
dengan tabungan pendidikan, asuransi pendidikan memiliki risiko yang lebih
tinggi. Hal ini karena dana yang dihimpun perusahaan asuransi sebagian disimpan
dalam produk investasi seperti saham dan obligasi. Namun, asuransi pendidikan
berpeluang mendapatkan imbal hasil investasi yang lebih tinggi, bahkan bisa
berlipat ganda di atas imbal hasil tabungan pendidikan.
www.investopedia.com |
Untuk meminimalisir dampak kerugian, ada baiknya kamu mengenai profil risiko pribadi dan kinerja masing-masing produk investasi yang ditawarkan. Karena saat investasi mengalami kerugian, dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi nasabah untuk membayar premi agar nilai tunai yang ingin dicapai terbentuk.
4. Perlindungan
Berbeda
dengan produk tabungan dan deposito perbankan pada umumnya, tabungan pendidikan
memberikan proteksi asuransi jiwa. Artinya, jika nasabah wafat, penerima
manfaat akan memperoleh sejumlah tabungan beserta bunga yang tercantum dalam kontrak.
Namun, jumlah proteksi asuransi jiwa pada tabungan pendidikan umumnya lebih
rendah dibanding manfaat proteksi yang ditawarkan asuransi pendidikan.
www.financialexpress.com |
Tips Memilih Asuransi Pendidikan Terbaik
Setelah
kamu paham mengenai produk asuransi, sekarang saatnya memilih produk asuransi
pendidikan yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu. Berikut ini
beberapa tips untuk menemukan produk asuransi pendidikan yang tepat.
1. Ketahui profil risiko, kebutuhan,
dan kemampuanmu.
2. Cari perusahaan asuransi yang
terpercaya (terdaftar di OJK) dengan track
record yang baik.
3. Pelajari produk asuransi yang akan
kamu beli, dan pastikan proses pencairan klaimnya cepat dan mudah.
4. Pastikan kamu memilih tenaga pemasar
yang bersertifikasi AAJI/AASI. Lalu tanyakan padanya mengenai kekurangan dan
kelebihan produk-produk asuransi yang mereka tawarkan.
5. Cari tahu juga informasi kepada
orang-orang yang sudah terlebih dahulu menggunakan produk yang sama.
6. Pastikan program yang ditawarkan
sesuai dengan manfaat yang dijanjikan, sesuai dengan yang tertera pada polis
asuransi.
7. Terakhir, siapkan dana untuk
pembayaran premi/kontribusi secara berkala, agar kamu bisa tetap menerima
manfaat asuransi.
Komentar
Posting Komentar