Oleh: Cepy
Suherman
Sebagian
orang mengira bahwa berinvestasi di pasar modal butuh modal besar dan sangat
berisiko. Hal ini tentu saja tidak sepenuhnya benar, karena banyak juga produk
pasar modal yang menawarkan risiko rendah bahkan dengan modal yang kecil. Salah
satunya adalah Reksadana Terproteksi.
pix4free.org |
Sifat unik
dari jenis reksadana ini yaitu adanya proteksi 100% pada pokok investasi awal
hingga jatuh tempo periode investasi, sepanjang nasabah tidak melakukan
penjualan kembali sebelum jatuh tempo. Jadi, selain membuat keuanganmu menjadi
aman di masa depan, reksadana terproteksi juga dapat memberikan passive income di setiap periodenya.
Karakteristik Reksadana Terproteksi
Seperti
halnya jenis reksadana lain, reksadana terproteksi memiliki karakteristik yang
sama terkait manfaat, kewajiban, dan cara membelinya. Namun demikian ada
beberapa karakterisk yang membuat reksadana terproteksi berbeda dengan
reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan
reksadana campuran.
Dikutip
dari cermati.com, ada beberapa karakteristik khusus yang dimiliki reksadana
terproteksi.
1.
Jangka Waktu Investasi
Jangka waktu investasi
reksadana terproteksi umumnya sekitar 6 bulan sampai 4 tahun. Meski demikian, kamu
dapat saja mencairkan dananya kapanpun dibutuhkan, hanya saja kamu tidak akan
mendapatkan proteksi pada pokok reksadana tersebut. Oleh karenanya, untuk bisa
tetap mendapatkan proteksi dana awal, ada baiknya kamu menyesuaikan
investasimu dengan jangka waktu yang telah ditentukan oleh Manajer Investasi.
media.istockphoto.com |
Dan perlu kamu ketahui, tidak seperti jenis reksadana lainnya, reksadana terproteksi ini memiliki masa jatuh tempo. Saat surat utang yang dibeli Manajer Investasi sudah jatuh tempo, maka saat itu pula reksadana terproteksi telah jatuh tempo. Reksadana ini kemudian akan dibubarkan sesaat setelah surat utang di mana Manajer Investasi menempatkan dananya telah jatuh tempo. Itulah mengapa berinvestasi pada reksadana terproteksi memiliki jangka waktu tertentu.
2.
Periode Pembelian
Berbeda dengan reksadana
terbuka dan reksadana indeks, reksadana terproteksi memiliki masa penawaran
yang terbatas. Artinya kamu hanya dapat membeli reksadana ini pada saat
tertentu saja. Manajer Investasi umumnya akan membuka masa penawaran reksadana
terproteksi yang lamanya maksimal 120 hari kerja.
3.
Imbal Hasil
Reksadana terproteksi
memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada tabungan atau deposito. Imbal
hasilnya juga diberikan secara bertahap, yaitu setiap 3 bulan, 6 bulan atau 1
tahun. Besaran imbal hasil ini diperoleh dari bunga/kupon surat utang dikurangi
dengan faktor biaya dan pajak.
www.acepnow.com |
4.
Bersifat Pasif
Dana kelolaan dalam
reksadana terproteksi akan ditempatkan pada instrumen obligasi antara 70%
hingga 100%, dan sisanya dimasukkan ke dalam pasar uang. Setelah itu reksadana
akan dikelola secara pasif karena Manajer Investasi tidak melakukan transaksi
sampai jatuh tempo tiba.
Manajer Investasi diperbolehkan untuk menempatkan dananya hanya ke satu surat utang atau obligasi saja (single bond), atau mengalokasikan dana ke beberapa surat utang (multiple bond). Setelah dana ditempatkan pada instrumen obligasi, Manajer Investasi lalu hanya menunggu jatuh temponya.
miro.medium.com |
Kalau seperti itu, kenapa kita tidak membeli surat utang secara langsung saja? Nah, di sini masalahnya. Surat utang (khususnya yang non ritel) umumnya dijual dengan minimum pembelian yang sangat mahal, sehingga tidak terjangkau oleh investor ritel. Reksadana terproteksi kemudian hadir untuk menawarkan kemudahan bagi investor seperti kita untuk bisa berinvestasi pada surat utang dengan minimum pembelian yang rendah.
5.
Nilai Pokok Turun
Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, dana awal investasi akan terproteksi 100% jika kamu tidak menjual
unit reksadana hingga jatuh tempo. Namun jika kamu mencairkan atau menjualnya sebelum
jatuh tempo, maka nilai pokoknya akan turun.
Risiko dan Kekurangan Reksadana Terproteksi
Pada
dasarnya setiap bentuk investasi memiliki keunggulan dan kekurangannya
masing-masing. Meski reksadana ini memiliki “proteksi”, bukan berarti ia
menjamin kepastian dalam berinvestasi. Tetap saja ada risiko yang harus
dihadapi investor, antara lain sebagai berikut.
1.
Risiko Kredit
Manajer Investasi diberi
keleluasaan untuk menempatkan dananya, baik di surat utang pemerintah maupun di
surat utang swasta. Meski dianggap relatif aman, berinvestasi pada surat utang
pun memiliki berbagai risiko seperti gagal bayar, risiko industri, ataupun
risiko perubahan aturan.
www.investopedia.com |
Sebenarnya sangat mungkin terjadi nilai pokok investasi reksadana terproteksi berkurang atau bahkan tidak kembali. Jika hal tersebut terjadi bukan karena kesalahan Manajer Investasi, melainkan kesalahan penerbit obligasi yang dinyatakan wan prestasi, maka kita tidak dapat menuntut pihak Manajer Investasi. Lain halnya jika kerugian disebabkan Manajer Investasi membawa kabur dana investor, maka investor dapat menuntutnya.
2.
Pencairan Dana yang Tidak Fleksibel
Seperti kita ketahui,
reksadana terproteksi hanya dapat dibeli pada saat periode penawaran, dan dapat
dicairkan saat sudah jatuh tempo. Namun adakalanya kita memiliki kebutuhan
mendesak yang mengharuskan kita mencairkan dana sesegera mungkin. Tentunya ada
konsekuensi yang harus kita terima yaitu turunnya nilai pokok investasi karena
mencairkan dana sebelum masa jatuh tempo. Hal ini tentu menjadi kurang
mengunutungkan bagi investor yang pada saat tertentu ingin menarik uangnya
kembali.
www.sarwa.co |
3.
Risiko dari Investasi Lain
Manajer Investasi bisa saja tidak
menempatkan 100 persen dananya pada instrumen surat utang. Ia diperbolehkan
menyisihkan 10 hingga 30 persen dananya ke instrumen investasi yang lain,
misalnya instrumen pasar uang. Namun instrumen pasar uang pun masih memiliki
risiko. Bisa saja pembayaran kupon obligasi lancar, namun ada potensi penurunan
return akibat kerugian di instrumen
yang lain.
Dari
penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa reksadana terproteksi adalah
solusi tepat bagi kamu yang ingin berinvestasi secara aman. Namun jangan lupa
untuk tetap berhati-hati dalam memilih Manajer Investasi, karena pilihanmu akan
menentukan hasil investasimu.
Komentar
Posting Komentar