Langsung ke konten utama

Mudahnya Berinvestasi Properti dengan Real Estate Investment Trust (REITs)


Oleh: Cepy Suherman

Membeli properti merupakan salah satu cara paling populer dalam berinvestasi. Bagi banyak orang, tanah maupun properti dianggap sebagai sebuah investasi yang sangat menguntungkan. Hal ini didasarkan atas kebutuhan properti yang terus meningkat, yang tentu saja akan turut mengerek nilai properti itu sendiri.

Meski dianggap relatif aman dan menguntungkan, investasi di bidang properti umumnya membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Inilah yang kemudian menjadi kendala mengapa investasi properti ini tidak dapat dilakukan semua orang. Namun seiring berjalannya waktu, kini kita dapat berinvestasi di sektor properti dengan modal yang sangat kecil.

propertymag.co.za

Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk berinvestasi properti dengan modal mini yaitu melalui Real Estate Investment Trust (REITs). Instrumen keuangan yang diperdagangkan di bursa ini dapat menjadi alternatif investasi selain saham, reksadana, obligasi, dan lainnya. Return yang dihasilkan pun tidak kalah dengan instrumen investasi lainnya.

Ingin tahu seperti apa menariknya berinvestasi di REITs ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini.

Mengapa Berinvestasi Properti?

Bisnis properti bisa dikatakan sebagai bisnis yang hampir tidak pernah mati. Banyak masyarakat kemudian mencoba berbisnis di bidang ini, dengan alasan bahwa properti dianggap lebih aman dan menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka panjang. Sementara itu sebagian lainnya cenderung lebih suka berinvestasi dengan cara membeli untuk kemudian disewakan, sehingga menjadikannya sebagai sumber penghasilan tambahan.

www.associateshomeloan.com

Menjadi salah satu instrumen investasi yang paling diminati bukanlah tanpa alasan. Ada beberapa pertimbangan mengapa seseorang memilih investasi di bidang properti.
1.      Harganya Cenderung Terus Naik
Alasan pertama mengapa seseorang berinvestasi properti karena harganya yang hampir selalu naik. Seperti kita ketahui, populasi penduduk terus meningkat, sementara ketersediaan properti (baik tanah maupun bangunan) sangatlah terbatas. Sudah pasti harganya akan terus meningkat.

infoperumahanmurah.com

Berinvestasi properti, khususnya tanah, bahkan tidak memerlukan usaha ekstra untuk meningkatkan nilai jualnya. Hanya biarkan saja dan waktu akan menaikkan harganya. Dan nilai tanah konon selalu naik melebihi laju inflasi dan bunga perbankan. Apalagi jika tanah ini terletak di lokasi yang strategis. Dengan hanya melakukan strategi “buy and wait” saja, kita bisa memperoleh keuntungan yang sangat besar.

2.     Mendapatkan Passive Income
Keuntungan lain dari investasi properti ialah passive income (penghasilan pasif). Hal tersebut bisa kita dapatkan ketika sebuah aset properti disewakan/dikontrakkan, atau bentuk lainnya yang memberikan penghasilan kepada kita tanpa harus bekerja aktif.

www.sgmoneymatters.com

Investasi properti dalam bentuk rumah, apartemen, ruko, gedung perkantoran, atau bahkan mall, bisa menghasilkan income yang lebih besar jika dibandingkan dengan investasi hanya dalam bentuk tanah saja. Uang sewa tersebut nantinya bisa kita gunakan untuk membayar biaya perawatan, pajak-pajak, dan meringankan sebagian cicilan apabila properti tersebut kita beli dengan cara mengangsur.

3.     Dapat Dijadikan Agunan
Jika kamu senang berbisnis, maka memiliki properti jadi pilihan terbaik. Mengapa? Karena properti menjadi senjata paling ampuh untuk mendapatkan modal usaha dari bank. Bahkan sebuah properti dapat dijadikan agunan untuk meminjam uang demi membeli properti lainnya.

www.banking24seven.com

Meskipun memiliki banyak keunggulan, investasi properti pun tetap memiliki risiko. Seorang investor tentunya perlu mengetahui apa saja kelemahan-kelemahan investasi properti, agar dapat mengantisipasi kerugian dan bahkan bisa menambah nilai properti tersebut. Beberapa risiko investasi properti antara lain sebagai berikut:
1.      Ada Biaya Perawatan
Sebuah properti (khususnya yang berbentuk bangunan) membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ia tidak dapat dibiarkan begitu saja, tanpa memastikan properti tersebut dalam keadaan baik. Agar nilai properti dan income dari sewa bisa terus naik, maka kita mesti mempersiapkan biaya perawatan.

au.res.keymedia.com
  
2.     Tingginya Biaya Transaksi
Ada banyak biaya yang harus kita keluarkan saat membeli sebuah properti. Biaya tersebut antara lain biaya proses ke bank, akta notaris, pembuatan SHM, PPh (yang dikenakan bagi penjual), dan BPHTB (yang dikenakan bagi pembeli).

3.     Tidak Likuid
Membeli sebuah properti tidak dapat dilakukan dalam tempo singkat. Begitu pula saat kita hendak menjualnya. Dibutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan, sampai transaksi jual-beli benar-benar selesai.

static.seekingalpha.com

4.     Investasi Padat Modal
Dibutuhkan uang yang tidak sedikit untuk berinvestasi di properti. Tingginya modal untuk berinvestasi dipengaruhi oleh banyak hal yang membuat harga properti melambung tinggi. Harga satu properti membutuhkan modal ratusan juta hingga miliaran, sehingga hanya segelintir orang yang mampu berinvestasi di properti.

Risiko-risiko di atas adalah beberapa contoh dari banyak risiko yang mungkin dihadapi seorang investor properti. Masalah keterbatasan modal dan minimnya pengalaman misalnya, membuat banyak orang akhirnya mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di bidang properti.

www.multiplypropertygroup.com.au

Untuk mengatasi masalah tersebut, dibentuklah sebuah instrumen keuangan baru yang dinamakan Real Estate Investment Trust atau disingkat REITs. Instrumen keuangan ini sangat cocok bagi kita yang ingin berinvestasi di properti namun terkendala modal dan minimnya pengalaman. Lalu, seperti apa REITs itu sebenarnya?

Apa itu REITs?

Real Estate Investment Trust (REITs) adalah sebuah instrumen keuangan yang menghimpun dana investasi kolektif dari sejumlah individu, yang kemudian diinvestasikan ke dalam satu portofolio investasi berupa aset-aset properti. Di Indonesia, REITs ini dikenal juga dengan nama Dana Investasi Real Estate (DIRE).

www.liberaldictionary.com

Sepintas REITs mirip dengan “saham properti” yang mencerminkan kepemilikan atas sebuah aset properti tertentu. Namun dari segi struktur, REITs ini lebih mirip dengan reksadana, di mana penempatan asetnya sebagian besar pada instrumen properti seperti hotel, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, rumah sakit, gudang, apartemen, dan properti komersial lainnya.

REITs diwajibkan menginvestasikan minimum 80% dari dana kelolaannya ke real estate, di mana minimum 50%-nya harus berbentuk aset real estate langsung. Namun perlu diingat, ketika kita menginvestasikan dana ke dalam produk REITs, kita tidak akan tahu proyek properti mana saja yang kita “beli”.

www.multiplesandmoney.com

Portofolio dalam REITs dipilih oleh Manajer Investasi yang kita tunjuk. Portofolio tersebut biasanya meliputi puluhan bahkan ratusan proyek komersial dengan lokasi yang tersebar. Dengan demikian, kita tidak memiliki kendali atas portofolio investasi tersebut.

Manajer Investasi diberikan batasan dalam melakukan pembentukan portofolio. Dikutip dari infovesta.com, ada beberapa hal yang  menjadi batasan investasi REITs, yaitu:
1.      Aset real estate, seperti membeli gedung perkantoran dan menyewakannya.
2.      Aset yang berkaitan dengan real estate, seperti membeli saham/obligasi perusahaan properti.
3.      Menyimpan aset dalam bentuk kas atau setara kas.  

Kehadiran REITs sangatlah penting bagi pengembang properti. Banyak masalah yang timbul dari pengembangan properti yang bisa diselesaikan dengan adanya REITs. Misalnya masalah banyaknya aset seperti gedung-gedung, mal-mal, hotel, rumah sakit, dan lainnya yang sudah tidak dikelola lagi dan tidak juga terpakai karena pengembang dan pemilik aset tersebut kekurangan dana.

image.slideserve.com

Perusahaan properti dan real estate dapat menjual asetnya kepada publik melalui skema penerbitan REITs. Mereka akan memperoleh dana segar dari penjualan asetnya. Dana yang didapatkan dari penjualan aset kepada investor dapat digunakan kembali oleh pengembang untuk membangun properti lagi di tempat lain. Selain itu, upaya sekuritisasi aset melalui REITs, dapat mengubah properti yang tidak likuid menjadi instrumen yang bisa diperdagangkan di bursa.   

Lalu apa manfaat yang diperoleh investor dari REITs ini?

Keuntungan dan Risiko Berinvestasi di REITs

Bagi investor, REITs dapat menjadi alternatif investasi portofolio selain saham, obligasi, reksadana, dan instrumen keuangan lainnya. Melalui REITs, investor dapat melakukan investasi di bidang properti tanpa harus memiliki aset properti secara langsung. Namun demikian, investor tetap dapat memiliki bagian keuntungan dari operasional properti yang disewakan tersebut dalam bentuk dividen. 

cdn-blog.seedly.sg

Setiap tahunnya, semua REITs diwajibkan membagikan dividen minimal 90% dari pendapatannya kepada investor. Besaran dividen yang akan diterima investor terbilang cukup menjanjikan. Di samping pendapatan sewa, REITs juga memperoleh pendapatan pasif dari kenaikan harga properti yang dimilikinya. Dengan naiknya harga properti membuat investasi REITs menjadi semakin aman.

Nilai sewa sebuah properti pertahun diperkirakan sekitar 5 – 10% dari nilai properti tersebut. Dengan nilai properti yang terus meningkat setiap tahunnya, maka investor dalam jangka panjang akan memperoleh pendapatan dari kenaikan nilai properti plus nilai sewanya. Dan REITs yang bagus tentunya berorientasi melakukan investasi jangka panjang, memberikan distribusi pendapatan yang stabil dan berkesinambungan, serta mampu meningkatkan pertumbuhan atas pokok investasi.

cdn-blog.seedly.sg

Kelebihan REITs lainnya yaitu investor dapat melakukan jual-beli dengan mudah di pasar saham. Jika kita membutuhkan dana cepat, kita dapat menjual kepemilikan REITs kita di bursa efek. Namun apabila kita ingin menarik dana dalam jumlah besar, tentu saja Manajer Investasi terpaksa harus menjual aset propertinya. Nah, pada kondisi ini menjual aset properti tidak selikuid menjual aset di pasar modal, karena tidak mudah mencari pembeli aset tersebut.

Selain risiko likuiditas, risiko apa saja yang mungkin dihadapi investor REITs? Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain:
1.     Risiko gagal bayar sewa oleh penyewa properti, yang tentu saja akan berdampak langsung terhadap menurunnya pendapatan REITs.
2.     Turunnya nilai properti. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya terjadi kebakaran atau bencana alam.

propertyadviser.in

Namun terlepas dari itu semua, instrumen REITs ini keberadaannya dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan dan tercantum resmi di Bursa Efek Indonesia. Jadi, jika kita ingin memiliki instrumen investasi resmi yang menawarkan return menarik dengan risiko yang minim, maka REITs tentu saja bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom