Langsung ke konten utama

Yuk, Cari Tahu Apa Itu Exchange Traded Fund (ETF)!



Oleh: Cepy Suherman

Bagi kamu yang familiar dengan pasar modal, pasti sudah tidak asing lagi dengan produk investasi seperti saham, obligasi, ataupun reksadana. Produk-produk investasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Namun ada satu produk investasi yang cukup unik, dan mungkin belum diketahui banyak orang. Namanya Exchange Traded Fund (ETF).

Bloomberg

Saham + Reksadana = ETF

Pilihan produk investasi pasar modal kini semakin beragam. Salah satu produk yang layak dipilih adalah ETF. Seperti apa sih ETF itu? Sebenarnya ETF adalah produk reksadana. Tapi berbeda dengan reksadana biasa, ETF dapat diperdagangkan di bursa efek seperti halnya saham.

ETF pada dasarnya adalah reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif. Sama seperti reksadana pada umumnya, ETF ini juga dikelola oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Hanya saja unit penyertaan ETF dapat diperdagangkan pada jam perdagangan bursa.

imoney.my

ETF memiliki sifat seperti saham dalam hal transaksi jual beli, serta memiliki unsur reksadana dalam hal pengelolaan dana. Namun demikian, ada beberapa hal yang membedakan antara ETF dengan reksadana.
1.      Perdagangan reksadana dilakukan via Manajer Investasi atau Agen Penjual Reksadana. Sementara ETF diperjualbelikan via Dealer Partisipan di Pasar Primer atau via Broker di Pasar Sekunder.
2.     Minimum pembelian reksadana adalah sebesar 1 unit, sementara ETF 1 lot atau 100 unit (khususnya di pasar sekunder).
3.     Biaya pembelian dan penjualan kembali reksadana antara 1% - 3% (tergantung Manajer Investasinya). Sementara biaya transaksi ETF sesuai dengan biaya komisi broker (broker fee).
4.     Perhitungan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP) reksadana dilakukan satu kali setelah penutupan jam perdagangan di BEI. Sementara perhitungan NAB/UP ETF dilakukan setiap saat selama jam perdagangan BEI.
5.     Penyelesaian transaksi (settlement) reksadana dilakukan tujuh hari setelah transaksi dilakukan (T+7). Sementara penyelesaian transaksi ETF dilakukan dua hari setelah transaksi dilakukan (T+2).

Apa Keuntungan Berinvestasi ETF?

1.      Berinvestasi ETF Lebih Efisien
Membeli satu unit penyertaan ETF bisa lebih efisien ketimbang membeli banyak jenis saham. Mengapa demikian? Karena dengan membeli satu unit penyertaan ETF, secara tidak langsung kamu akan memiliki seluruh saham yang terdapat pada indeks acuan yang menjadi aset dasar (underlying) di ETF tersebut.

Misalnya kamu membeli unit penyertaan ETF yang underlying asset-nya adalah LQ45. Dengan membeli unit penyertaan ETF tersebut, kamu otomatis memiliki seluruh saham pembentuk LQ45 secara proporsional.

Indopremier

Bandingkan jika kamu membeli seluruh saham yang ada dalam kelompok LQ45. Berapa banyak uang yang mesti disiapkan? Lumayan banyak, bukan? Belum lagi memiliki saham dalam jumlah banyak, tentu diperlukan waktu dan energi ekstra untuk memantau perubahan harganya satu persatu.

2.       Pengawasan Lebih Transparan
Keuntungan lain dari investasi ETF adalah lebih transparan. Instrumen dalam portofolio ETF dapat diakses secara bebas (kapan dan di manapun) oleh investor. Bahkan NAB dipublikasikan oleh Dealer Partisipan beberapa kali dalam satu menit.

3.       Berinvestasi ETF Lebih Fleksibel
Unit penyertaan ETF dapat dibeli dan dijual kapanpun selama jam perdagangan seperti layaknya saham. Artinya, kamu dapat membeli unit penyertaan ETF di pagi hari dan menjualnya kembali di sore hari.

IpotIndonesia.com

Bandingkan dengan reksadana biasa, di mana kamu hanya dapat bertransaksi satu kali dalam sehari. Biasanya jika kamu ingin membeli unit reksadana pada harga hari ini, maka kamu harus membeli unit tersebut sebelum waktu cut-off yang telah ditetapkan menurut peraturan yang berlaku (pukul 13.00 WIB).

Lalu Apa Kekurangan Berinvestasi ETF?

ETF memang memiliki banyak keunggulan dibanding reksadana biasa. Tapi bukan berarti ETF tidak memiliki kekurangan. Beberapa di antaranya yaitu:
1.       ETF rawan terhadap fluktuasi harga saham akibat adanya perubahan kondisi ekonomi dan politik.

e-Manual IPOT

2.     ETF pada umumnya bersifat pasif (dikelola berdasarkan indeks), sehingga imbal hasilnya bisa saja lebih kecil dari reksadana biasa yang umumnya dikelola secara aktif oleh Manajer Investasi.

3.     Adanya risiko pajak capital gain. Maksudnya adalah jika kamu menjual unit penyertaan ETF kepada investor lainnya, maka kamu wajib membayar pajak capital gain sebesar 0,1% dari nilai transaksinya, meskipun kamu dalam posisi merugi pada transaksi ini.

Berbeda halnya dengan reksadana biasa. Ketika kamu menjual reksadana kepada Manajer Investasi, maka kamu tidak akan dikenakan biaya pajak apapun.

4.     Perdagangan ETF di Indonesia belum terlalu ramai lantaran jumlah Manajer Investasi yang mengelola instrumen ini masih sedikit. Akibatnya, risiko likuiditas dari investasi ETF menjadi cukup tinggi.

Kumparan

Likuiditas biasanya diukur dari volume transaksi ETF yang diperdagangkan per hari. ETF yang sedikit sekali diperdagangkan dianggap tidak likuid dan mempunyai selisih harga (spread) dan volatilitas yang tinggi.

Beberapa ETF baru yang umumnya belum banyak dikenal biasanya memiliki aktivitas perdagangan yang minim, sehingga sangat tidak likuid. Hal ini pun dapat terjadi pada ETF yang mengikuti indeks yang tidak populer.

navigator.mwarburg.de

Nah, sekarang sudah ada sedikit pencerahan kan mengenai apa itu ETF? Intinya apapun pilihan produk investasinya, semua dikembalikan lagi padamu. Paling tidak kamu tahu bahwa ada instrumen investasi alternatif yang layak dicoba (atau bahkan dikoleksi) selain saham dan reksadana.  Semoga informasi yang terbatas ini dapat menjadikan bahan pertimbangan bagi kamu dalam memilih produk investasi secara tepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin...

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec...

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto...

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank...

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam ...

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se...

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi...

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan eko...