Oleh: Cepy Suherman
Memprediksi dan menganalisis pergerakan harga saham sebenarnya gampang-gampang susah. Bagi sebagian orang, saham itu sulit diprediksi. Namun sebagian lainnya justru beranggapan bahwa harga saham itu bergerak secara terpola, sehingga mudah diprediksi.
bitcoinist.com |
Ada dua analisis yang digunakan para investor dan trader untuk memprediksi pergerakan harga saham, yaitu Analisis Fundamental (Fundamental Analysis) dan Analisis Teknikal (Technical Analysis). Untuk tujuan prediksi jangka pendek, para trader umumnya lebih suka menggunakan analisis teknikal karena dianggap lebih powerfull. Begitupun sebaliknya.
Analisis teknikal adalah suatu pendekatan dalam menganalisis pergerakan harga dengan menggunakan data-data historis harga, indikator, dan grafik harga yang telah terjadi di masa lalu, untuk memprediksi harga yang akan datang.
PixArtist |
Salah satu alat analisis dalam Analisis Teknikal yang paling populer dan banyak digunakan adalah Moving Average. Kira-kira seperti apakah bentuknya?
Mengenal Moving Average
Moving Average (MA) adalah garis yang diperoleh dari perhitungan harga sebelum hari ini, yang menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentang waktu tertentu. Indikator ini "menghaluskan" pergerakan harga dengan menyaring fluktuasi harga yang bersifat acak.
Sebagai simulasi menghitung Moving Average, perhatikan tabel berikut!
Misalkan kita akan menghitung besarnya Moving Average 5 (MA5) di lima tahun pertama (2003-2007) dengan cara merata-ratakan jumlah penjualan di lima tahun pertama yaitu: (4 + 6 + 5 + 8 + 9)/5 = 6,4.
MA5 di rentang lima tahun berikutnya (2004-2008) yaitu: (6 + 5 + 8 + 9 + 5)/5 = 6,6.
MA5 di rentang lima tahun berikutnya (2005-2009) yaitu: (5 + 8 + 9 + 5 + 4)/5 = 6,2. Dan seterusnya.
Jika nilai rata-rata tadi digambarkan dalam sebuah titik dan kemudian dihubungkan oleh sebuah garis, maka akan terbentuk grafik rata-rata bergerak (moving average).
Jenis-Jenis Moving Average
Indikator Moving Average memiliki beberapa jenis varian, antara lain sebagai berikut.
1) Simple Moving Average (SMA)
SMA dihitung dengan rumus Moving Average dasar. Cara perhitungannya sama seperti penjelasan penghitungan tadi, yaitu dengan menghitung rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu. SMA merupakan jenis Moving Average yang paling sederhana.
commodity.com |
2) Exponential Moving Average (EMA)
Pada dasarnya cara penghitungan EMA sama dengan SMA. Hanya saja ditambahkan pembobotan (multiplier) yang lebih tinggi bagi harga yang lebih baru. Artinya harga terakhir diberikan bobot yang lebih besar dibandingkan harga sebelum-sebelumnya.
Dalam penghitungan EMA, data lama dikurangi bobotnya secara eksponensial, namun bobotnya tidak sampai nol. Biasanya grafik EMA memiliki bentuk yang lebih halus (smooth) dibandingkan SMA.
3) Weighted Moving Average (WMA)
WMA secara prinsip hampir sama dengan EMA, yaitu memberikan bobot yang berbeda untuk setiap periode. Hanya bedanya, kalau pada WMA bobot nilai terakhir akan semakin besar jika periode yang digunakan semakin panjang.
stocata.org |
Kelebihan EMA dan EMA adalah keduanya sensitif terhadap pergerakan harga. Ini karena keduanya memberikan bobot perhitungan yang lebih tinggi untuk periode terakhir, jadi sangat cocok digunakan oleh trader yang agresif.
Namun demikian, seorang trader harus hati-hati dalam menggunakan indikator ini (EMA dan WMA), karena tak jarang keduanya memberikan sinyal palsu yang dapat merugikan trader itu sendiri.
Moving Average sebagai Alat Bantu Prediksi
Salah satu fungsi Moving Average adalah membantu trader untuk mendeteksi arah tren. Biasanya, jika garis MA cenderung naik, berarti tren cenderung Bullish. Sebaliknya jika garis MA cenderung turun, berarti tren cenderung Bearish. Namun jika MA naik, turun, dan kemudian naik lagi secara simultan, berarti tren cenderung Sideways (mendatar).
www.babypips.com |
Sebenarnya Moving Average termasuk indikator lagging, yaitu indikator yang bereaksi terhadap peristiwa yang sudah terjadi. Dengan demikian indikator ini tidak banyak digunakan sebagai indikator prediksi, melainkan hanya sebagai konfirmasi atas suatu analisis.
Untuk tujuan prediksi, sebaiknya penggunaan Moving Average tidak dipisahkan dengan indikator lainnya. Kita memerlukan alat bantu lainnya, apalagi jika hendak menentukan entry level. Namun demikian, Moving Average dianggap salah satu indikator paling ideal yang baik digunakan saat pasar ada pada kondisi trending.
Komentar
Posting Komentar